Sering kali saya membaca pendapata teman-teman yang menyebut diri mereka sebagai Atheis yang menyatakan bahwa Tuhan itu haus untuk di sembah, kejam karena suka mengancam manusia jika tidak mengikuti aturanNya maka akan di hukum,
Disisi lain, sering juga saya dengar penjelasan para pendakwah, ( atau orang-orang yang menyebut diri mereka seperti itu, bahkan menyebut diri mereka sebagai ustadz ) bahwa kewajiban-kewajiban tersebut adala untuk kepentingan manusia sendiri, yang menurut saya agak susah di cerna, kepentingan manusia yang mana? keoentingan manusia yang bersifat duniawi sangat mudah di ukur, sementara kepentingan manusia yang spiritual bersifat sangat personal, sehingga belum bisa di buktikan secara statistik, di sisnilah argumentasi para pendakwah tersebut sulit di buktikan dan mudah di patahkan.
Pendapat saya di bawah ini juga mungkin akan sangat sulit di buktikan dan mudah di patahkan, tetapi minimal untuk saya sendiri, ini menjadi lebih mudah di pahami.
Kita, Manusia, adalah Makhluk.
Makhluk berarti Ciptaan atau produk. Produk, apapun jenisnya dan siapapun produsennya pasti ada tata cara penggunaan atau aturan pakai. kita ambil contoh Motor. Motor oleh sang produsen, Honda misalkan, ada aturan yang jelas bahwa, untuk bisa digunakan dengan baik, maka harus menggunakan bahan bakar berupa bensin dan pelumas berupa oli. ketika saya membeli sebuah motor dari produsen tersebut, maka motor tersebut adalah sepenuhnya Hak milik saya, terserah saya mau saya isi apa. apakah saya bisa meengisi tangki bensin dengan air? BISA. apakah saya bisa mengisi tempat oli dengan bubur kacang ijo? BISA, lha wong itu motor saya...
Tetapi apa yang terjadi dengan motor tersebut jika saya isi dengan air atau bubur? apakah akan bisa bekerja dengan baik? jika saya paksakan, apa yang akan terjadi??? Disini kita bisa mengatakan bahwa, produsen motor Honda telah mewajibkan saya untuk menggunaka bensin dan oli, dan melarang menggunakan yang lain. jika saya memaksa, maka motor tersebut pasti rusak, jika motor tersebut rusak, apakah pabrik Honda akan rugi??? tentu tidak. lalu apa yang terjadi jika motor rusak? ya harus di bongkar, turun mesin, di belah, di Las, di panadkan di palu, dan sebagainya... apakah ini artinya pihak yang membongkar itu kejam???
tentu tidak.
Demikian jugga kita manusia sebagai produk tuhan, tuhan tidak perlu pengakuan kita, tidak perlu ibadah kita dan lain-lain, tetpai kita puya aturan pakai, yang jika kita tidak patuhi, cepat atau lambat pasti rusak dan kita perlu di perbaiki...
kurang lebih demikian, wallohu a'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar